FOREX - PRICE PATTERN

Pattern artinya pola. Dengan demikian, price pattern ialah pola yang muncul dari pergerakan harga. Inilah KESAN dari salah satu prinsip dasar analisis teknikal yang berbunyi history repeats itself (sejarah selalu berulang). Ternyata, dari masa ke masa para trader menyadari bahwa pergerakan harga membentuk pola-pola tertentu yang cenderung berulang kali. Berdasarkan “pengalaman sejarah” itulah maka para trader dapat meramalkan pergerakan harga selanjutnya ketika sebuah bentuk pola muncul.

Pada dasarnya ada dua jenis pattern, yaitu reversal pattern dan continuation pattern.

Reversal pattern adalah suatu pola yang mengisyaratkan akan adalanya “pembalikan” arah trend. Jika pada saat uptrend atau downtrend kemudian pola ini muncul, maka diperkirakan harga akan bergerak berlawanan dengan arah tren sebelumnya.

Continuation pattern merupakan pola yang memberikan signal bahawa harga akan cenderung meneruskan pergerakan sesuai dengan trend sebelumnya. Misalnya, kalau pola ini muncul pada saat uptrend maka setelah pola ini akan cenderung akan bergerak naik meneruskan uptrend tersebut. Demikian pula jika pola ini muncul pada saat downtrend, maka harga pun akan cenderung akan turun meneruskan downtrend tadi.

Reversal pattern

a.      Double top & double bottom

Anda akan memahami kata “top” sebagai “puncak” dan “bottom”  sebagai “dasar”. Dengan demikian, “double top” artinya adalah “dua puncak” sedangkan “double bottom” artinya adalah “dua dasar”.

Pola double top dan double bottom memang terlihat seperti dua puncak dan dua lembah yang berdampingan. Kedua pola ini cukup mudah dikenali dan juga memiliki sifat yang cukup tinggi.



Gambar di atas adalah ilustrasi dari pola double top. Pola ini biasanya muncul di ujung uptrend dan memiliki signal bearish. Perhatikan bahawa ada enam titik yang ditandai pada gambar tersebut. kita data mengagak mengatakan bahawa ada potensi akan terbentuk pola double top jika harga telah bergerak turun dari titik (3). Ingat, baru potensi. Ketika titik (4) tembus, barulah kita boleh mengatakan bahwaa pola double top sudah terbentuk, dengan kata lain: “confirmation”. Perhatikan pula bahawa konfirmasi double top ini sebenarnya adalah tembusnya garis ”base”.

Jika pola tersebut sudah ter-“konfirmasi”, maka pergerakan harga selanjutnya adalah potensial bearish. Gambar panah menunjukkan potensi jauhnya potensi bearish yang mungkin terjadi. Jarak yang mungkin akan ditempuh pergerakan harga adalah sejauh level puncak ke base. Jadi jika misalnya jarak antara level puncak ke base adalah 100 pips, maka harga akan berpotensi turun 100 pips juga setelah base ditembus.

Namun ada kalanya pullback akan terjadi kembali ke area base sebelum target pergerakan bearish tecapai. Biasanya, pullback berpotensi akan terjadi ketika harga sudah “setengah jalan” menuju target. Jika seandainya target pergerakan adalah 100 pips, maka biasanya pullback akan berpotensi terjadi ketika harga sudah turun sekitar 50 – 60 pips setelah base tembus. Namun jika pullback yang terjadi “kebablasan” hingga tembus lagi ke atas base, maka pola ini dikatakan sudah tidak valid lagi atau fail (gagal).


Double bottom secara sederhana adalah kebalikan dari double top. Pola ini biasa muncul di ujung downtrend dan memiliki signal bullish. Ketika base tembus dan pola ini terkonfirmasi, maka harga berpotensi bullish, Cara mengagak target pergerakan bullishnya sama dengan double top, hanya saja arahnya ke atas. Double bottom dikatakan fail jika pullback yang terjadi berlanjut hingga tembus kembali ke bawah base.


b.      Triple top & triple bottom

Kedua pola ini sebenarnya tidak jauh beza dengan double top dan double bottom. triple top memiliki tiga puncak dan triple bottom  memiliki tiga lembah. Cara mengenali sama saja, yaitu tembusnya garis base. Demikian juga dengan cara memperkirakan target pergerakan setelah pola tersebut terkonfirmasi.

Di bawah ini adalah ilustrasi dari triple top dan triple bottom.



Dari kedua gambar di atas terlihat bahwa ada kemungkinan pullback akan terjadi ke base dari titik (7), namun perlu diingat bahwa pullback semacam ini (meskipun cukup sering) tidak selalu terjadi. Selalu, jika base tembus lagi pada saat pullback.

Catatan: ketiga titik lembah atau puncak tidak harus berada pada level yang sama , namun perbezaan juga tidak boleh terlalu harapkan. Dengan kata lain, jika dilihat sekilas, ketiga titik lembah tersebut terlihat selevel. Demikian juga pada pola double top dan double bottom, level puncak dan lembahnya tidak harus sama .

c.       Head and shoulders & inverse head and shoulders

Pola ini juga merupakan pola reversal yang cukup popular karena kesannya yang cukup tinggi. Dinamakan head and shoulders karena memang bentuk polanya seolah-olah membentuk kepala dan bahu. Terkadang pola ini sering di-“salah ertikan” sebagai triple top atau triple bottom, namun ada faktor kunci yang membezakan pola ini dengan triple top atau triple bottom.

Mari kita perhatikan pola dasar head and shoulders di bawah ini:



Kalau Anda perhatikan dengan teliti, terlihat bahwa titik (3) pola ini lebih tinggi daripada titik (1) dan (5). Pada pola triple top, ketiga titik ini cenderung selevel. Titik puncak yang lebih tinggi itulah yang menjadi head-nya, sementara titik (1) dan (5) adalah titik shoulders-nya.

Pola head and shoulders ini menjadi pola reversal bearish jika muncul di ujung sebuah uptrend. confirmation nya adalah ketika garis neckline sudah tembus (titik ke-6). Jika pola ini sudah confirmation, maka harga cenderung akan bergerak turun sejauh jarak dari puncak head ke neckline. Pada gambar di atas, direpresentasikan dengan panah merah.

Pullback juga sering (ingat: tidak selalu) terjadi kembali ke area neckline sebelum harga kembali bergerak turun untuk mencapai target pergerakan harga. Pola ini dikatakan fail jika pullback terjadi hingga tembus ke atas neckline.


Kebalikan dari pola head and shoulders adalah pola inverse head and shoulders. Pola ini merupakan pola reversal bullish yang biasanya muncul di ujung sebuah downtrend. confirmation, nya sama dengan head and shoulders. Jika pola ini sudah confirmation,  maka harga cenderung akan bergerak naik sejauh jarak dari puncak head ke neckline.

Gambar di bawah ini akan membantu untuk menjelaskan pola inverse head and shoulders:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...